Nama: Raisya Alia Yusarin
Kelas: XI IPS 1
Absen:29
REMEDIAL PAT MATEMATIKA
NAMA: RAISYA ALIA YUSARIN
XI IPS1/29
MATEMATIKA SEMESTER GENAP
A. INTEGRAL TAK TENTU
Integral merupakan operasi kebalikan dari diferensial atau biasa disebut juga dengan antidiferensial. Salah satu bentuk integral yakni integral tak tentu.
Rumus Integral Tak Tentu
Untuk mengerjakan soal integral tak tentu, perlu diketahui rumusnya terlebih dahulu.
contoh soal
Tentukan hasil dari ʃ 3x2 dx !
https://rumuspintar.com/integral/contoh-soal/
B. TEKNIK PENGINTEGRALAN
Integral Substitusi adalah sebuah metode atau teknik dalam menyelesaikan masalah integral. Sesuai namanya, kita menggunakan substitusi untuk menyederhanakan masalah.Jika sebuah persamaan integral begitu kompleks, maka dibutuhkan teknik substitusi untuk menyederhanakannya. Rumus integral subtitusi adalah sebagai berikut:
Integral parsial digunakan dengan memisahkan dua fungsi berbeda, tetapi memiliki variabel yang sama. Rumus integral parsial adalah sebagai berikut:
https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/GKdjynXb-mengenal-konsep-integral-jenis-teknik-penyelesaian-dan-contoh-soal
C. SOAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN INTEGRAL
NAMA: RAISYA ALIA YUSARIN
XI IPS 1/29
MATEMATIKA SEMESTER GENAP
A. TURUNAN FUNGSI ALJABAR DAN RUMUS TURUNAN
Turunan fungsi atau juga bisa disebut dengan diferensial adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, contohnya fungsi f dijadikan f' yang mempunyai nilai tidak memakai aturan dan hasil dari fungsi akan berubah sesuai dengan variabel yang dimasukan, atau secara umum suatu besaran yang berubah seiring perubahan besaran lainnya. Proses dalam menemukan turunan disebut sebagai diferensiasi. Lalu untuk pengertian turunan aljabar adalah perluasan dari materi limit fungsi.
Notasi turunan fungsi aljabar seperti berikut:
Setelah memahami tentang pengertian dari turunan fungsi aljabar, hal yang perlu Sobat Pintar pelajari adalah rumus dari turunan fungsi aljabar. Rumus turunan fungsi aljabar ini terbagi menjadi beberapa rumus berikut:
Bentuk dari fungsi kali adalah f(x) = u(x) . v(x), sehingga turunannya adalah f’(x) = u’(x)v(x) + u(x)v’(x).
Dengan bahasa yang lebih sederhana dapat kita tuliskan garis singgung (tangent line) ialah garis yang hanya memiliki satu titik persekutuan (disebut sebagai titik singgung) dengan kurva.
Dengan pengertian garis singgung di atas, apakah garis pada gambar yang ketiga dibawah ini termasuk garis singgung?
Garis talibusur AB atau dapat juga kita sebut dengan garis potong (secant line) yang menghubungkan titik A dan B pada kurva y=f(x). Gradien (kemiringan) garis potong AB adalah:
mAB=ΔyΔx=f(x2)−f(x1)x2−x1=f(x1+h)−f(x1)x1+h−x1=f(x1+h)−f(x1)h
Jika titik B kita geser mendekati titik A maka Δx atau h semakin kecil yang mengakibatkan Δy juga semakin kecil.
Apabila titik B semakin mendekati A atau Δx=h sangat kecil (mendekati nol), sehingga titik A dan titik B seolah-olah berimpit maka diperoleh garis singgung kurva f(x) di titik A.
Gradien garis singgung kurva di titik A(x1,f(x1)) adalah
mA=limh→0f(x1+h)−f(x1)hmA=f′(x1)
Dari penjabaran di atas, dengan bahasa yang sederhana dapat kita tuliskan bahwa untuk titik A(x1,y1) yang terletak pada kurva f(x), maka gradien garis singgung di titik A(x1,y1) adalah mA=f′(x1).
Untuk penjelasan lebih lanjut mari kita simak beberapa contoh soal berikut:
* Contoh pertama: *
tentukan gradien garis singgung kurva f(x)=x2–6x+5 di titik A(6,5)
Jawab:
Sebagai tahap awal perlu diperhatikan apakah titik A(6,5) terletak pada kurva f(x). Untuk mengetahuinya kita periksa apakah f(6)=5,
f(x)=x2–6x+5f(6)=62–6(6)+5=36–36+5=5
Dari hasil di atas kita ketahui bahwa titik A(6,5) terletak pada kurva f(x).
Seperti disampaikan sebelumnya bahwa pada titik A(x1,y1) gradien garis singgung adalah mA=f′(x1).
Sehingga pada titik A(6,5), gradien garis singgung adalah:
mA=f′(x1)f(x)=x2–6x+5f′(x)=2x–6mA=2x1−6=2(6)−6=12−6=6
* Contoh kedua: *
tentukan gradien garis singgung kurva f(x)=x3–2x di titik B(2,4)
Jawab:
Sebagai tahap awal perlu diperhatikan apakah titik B(2,4) terletak pada kurva f(x). Untuk mengetahuinya kita periksa apakah f(2)=4,
f(x)=x3–2xf(2)=23–2(2)=8–4=4
Dari hasil di atas kita ketahui bahwa titik B(2,4) terletak pada kurva f(x).
Seperti disampaikan sebelumnya bahwa pada titik B(x1,y1) gradien garis singgung adalah mB=f′(x1).
Sehingga pada titik B(2,4), gradien garis singgung adalah:
mB=f′(x1)f(x)=x3–2xf′(x)=3x2–2mB=3x21−2x1=3(2)2−2(2)=12−4=8
Diketahui kurva f(x)=3x2–2x+1. Gradien garis singgung kurva tersebut pada titik T(1,2) adalah...(A) 3(B) 4(C) 7(D) −2(E) −4
Pada titik A(a,b) gradien garis singgung adalah mA=f′(a)
f(x)=3x2–2x+1f′(x)=6x–2gradien di titik T(1,2)mT=6(1)−2=4
∴ Pilihan yang sesuai adalah (B)
https://www.defantri.com/2020/09/garis-singgung-kurva-dengan-turunan.html
C. nilai stasioner dan turunan ke 2
Nama: Raisya Alia Yusarin Kelas: XI IPS 1 Absen:29 REMEDIAL PAT MATEMATIKA