Jumat, 22 Juli 2022

TRANSFORMASI

 Nama: RAISYA ALIA YUSARIN

Kelas: XI IPS 1

Kamis,21 Juli 2022

Transformasi dalam matematika memiliki arti sebagai suatu fungsi yang memetakan kedudukan setiap titik dari posisi awal menjadi posisi baru. Transformasi terdiri dari empat jenis, yaitu translasi, refleksi, rotasi, dan dilatasi.

transformasi

A. TRANSLASI  (Pergeseran),Refleksi (Pencerminan),Rotasi (Perputaran),Dilatasi (Perkalian)


TRANSLASI  (Pergeseran)

Translasi adalah pergeseran objek menurut jarak dan arah tertentu. Translasi merupakan transformasi yang memindahkan setiap titik pada suatu bidang dengan jarah dan arah yang diberikan. Dalam transformasi translasi, setiap titik dipindahkan dengan besar dan arah yang sama.

Misalnya, sebuah titik ditranslasikan sejauh a satuan sejajar sumbu X dan sejauh b satuan sejajar sumbu Y. Artinya, a merupakan gerak horizontal (positif ke kanan, negatif ke kiri), dan b adalah gerak vertikal (positif ke atas, negatif ke bawah).

transformasi2

Refleksi (Pencerminan)

Refleksi sering kita temukan pada permukaan cermin atau pada permukaan air yang jernih. Refleksi sendiri merupakan transformasi yang memetakan setiap titik dengan ketentuan sebagai berikut.

  1. Titik yang terletak pada garis cermin tidak mengalami perubahan posisi.
  2. Titik yang tidak terletak pada garis cermin akan dicerminkan sehingga jarak objek ke cermin sama dengan jarak bayangan ke cermin.
transformasi3

Untuk memahami sifat-sifat refleksi, perhatikan gambar di bawah ini.

transformasi4

Dari gambar tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa bayangan hasil pencerminan yang terletak di belakang garis cermin berhadapan dengan objek. Garis putus-putus yang menghubungkan titik bayangan dan titik objek tegak lurus dengan garis cermin. Kemudian, kita juga menemukan bahwa panjang ruas garis dan besar sudut bayangan sama dengan panjang ruas garis dan besar sudut objek. Objek dan bayangannya memiliki bentuk dan ukuran yang sama, tapi terletak pada arah yang berlawanan.

Rotasi (Perputaran)

Bentuk transformasi dalam matematika selanjutnya adalah rotasi. Kita bisa menemukan rotasi dalam kehidupan sehari-hari, misalnya roda yang bergerak pada porosnya, perpindahan jarum jam, dan pergerakan pintu ketika dibuka dan ditutup.

Rotasi adalah transformasi yang mengubah koordinat suatu titip terhadap titik tetap dengan besar tertentu dan arah tertentu. Arah rotasi dapat searah jarum jam atau berlawanan arah jarum jam. Sudut bernilai positif berarti berlawanan arah jarum jam, sementara sudut yang bernilai negatif berarti searah jarum jam.

Titik tetap adalah titik sudut rotasi, disebut juga dengan titik pusat rotasi. Sudut putar yang diukur berdasarkan titik pusat disebut sudut rotasi. Untuk memahami sifat-sifat rotasi, perhatikan gambar di bawah ini.

transformasi5

Koordinat bayangan hasil rotasi dapat ditentukan jika diketahui koordinat titik pusat rotasi, besar sudut rotasi, dan arah rotasi. Jika setiap titik sudut objek dirotasi dengan besar sudut rotasi yang sama, bayangan hasil rotasi memiliki bentuk, orientasi, dan ukuran yang sama dengan objek aslinya.

Objek dan bayangan berjarak sama terhadap titik pusat rotasi. Titik pusat rotasi adalah satu-satunya titik yang tidak berubah posisinya. Bisektor tegak lurus dari garis yang menghubungkan titik dan bayangan melewati pusat rotasi.

Dilatasi (Perkalian)

Bentuk transformasi dalam matematika yang terakhir adalah dilatasi. Dilatasi merupakan transformasi yang menghasilkan bayangan dengan bentuk yang mirip dengan objek asli, tapi dengan ukuran yang berbeda. Bayangan yang dihasilkan dapat lebih besar atau lebih kecil dari objek aslinya.

transformasi6

Perhatikan gambar anak penguin dan induk penguin di atas. Berdasarkan tinggi badannya, kita mengetahui bahwa induk penguin 5 kali lebih besar dari anak penguin. Ketika objek diperbesar, panjang semua sisi akan dikalikan dengan faktor skalanya.

Untuk memahami konsep dilatasi secara matematis, kita perlu mengetahui apa itu faktor skala dan titik pusat dilatasi. Faktor skala adalah nilai yang menentukan seberapa besar atau seberapa kecil bayangan hasil dilatasi terhadap objek aslinya. Sementara itu, titik pusat dilatasi digunakan untuk mengetahui titik acuan pengukuran jarak dalam memperbesar atau memperkecil objek.

Perhatikan gambar di bawah ini. Segitiga ABC diperbesar sehingga diperoleh segitiga A’B’C’.

transformasi7
rumus transformasi

Dengan begitu, kita mengetahui bahwa faktor skala pembesaran segitiga tersebut adalah 3.

B. GAMBAR TRANSLASI REFLEKSI ROTASI DAN DILATASI SERTA KOMPOSISI TRANSFORMASI

Refleksi (Pencerminan)

Bangun yang dicerminkan (refeksi) dengan cermin datar tidak mengalami perubahan bentuk dan ukuran. Jarak bangun dengan cermin (cermin datar) adalah sama dengan jarak bayangan dengan cermin tersebut.

Rumus transformasi refleksi:

Pencerminan terhadap titik O (0, 0)

Titik A(x, y) dicerminkan terhadap titik O (0, 0) menghasilkan bayangan A’(x’, y’), ditulis dengan:

Refleksi
Sumber: Dokumentasi penulis

Pencerminan terhadap sumbu x

Titik A(x, y) dicerminkan terhadap sumbu x menghasilkan bayangan A’(x’, y’) ditulis dengan:

pencerminan terhadap sumbu x
Sumber: Dokumentasi penulis

Pencerminan terhadap sumbu y

Titik A(x, y) dicerminkan terhadap sumbu y menghasilkan bayangan A’(x’, y’) ditulis dengan:

pencerminan terhadap sumbu y
Sumber: Dokumentasi penulis

Pencerminan terhadap garis y  = x

Titik A(x, y) dicerminkan terhadap garis y  = x menghasilkan bayangan A’(x’, y’) ditulis dengan:

refleksi y=x
Sumber: Dokumentasi penulis

Pencerminan terhadap garis y  = –x

Titik A(x, y) dicerminkan terhadap garis y  = –x menghasilkan bayangan A’(x’, y’) ditulis dengan:

refleksi y=-x
Sumber: Dokumentasi penulis

Rotasi (Perputaran)

Bangun yang diputar (rotasi) tidak mengalami perubahan bentuk dan ukuran.

Rumus transformasi rotasi:

Titik A(xy) diputar dengan pusat P(p, q) dan sudut α menghasilkan bayangan A‘(x‘, y‘), ditulis dengan:

rotasi
Sumber: Dokumentasi penulis

Matriks rotasi dengan sudut α (berlawanan arah jarum jam) adalah:

rotasi 1
Sumber: Dokumentasi penulis

Dilatasi (Perkalian)

Bangun yang diperbesar atau diperkecil (dilatasi) dengan skala k dapat mengubah ukuran atau tetap ukurannya tetapi tidak mengubah bentuk.

  • Jika k ˃ 1 maka bangun akan diperbesar dan berletak searah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.
  • Jika k = 1 maka bangun tidak mengalami perubahan ukuran dan letak.
  • Jika 0 ˂ k ˂ 1 maka bangun akan diperkecil dan terletak searah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.
  • Jika -1 ˂ k ˂ 0 maka bangun akan diperkecil dan terletak berlawanan arah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.
  • Jika k = -1 maka bangun tidak akan mengalami perubahan bentuk dan ukuran dan terletak berlawanan arah terhadap pusat dilatasi dengan bangun.
  • Jika k ˂ -1 maka bangun akan diperbesar dan terletak berlawanan arah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.

Rumus transformasi dilatasi

Titik A(xy) dilatasi dengan pusat P(p, q) dan skala menghasilkan bayangan A‘(x‘, y‘), ditulis dengan:

Dilatasi
Sumber: Dokumentasi penulis

Komposisi Transformasi

Matriks komposisi translasi

komposisi translasi
Sumber: Dokumentasi penulis

Matriks komposisi refleksi

komposisi refleksi
Sumber: Dokumentasi penulis

Matriks komposisi rotasi

komposisi rotasi
Sumber: Dokumentasi penulis



C. LATIHAN TRANSFROMASI,TRANSLASI,REFLEKSI,ROTASI,DILATASI DAN KOMPOSISI TRANSLAMASI

Contoh 1 – Soal Translasi

Contoh 1 Soal Transformasi Geometri - Translasi

Pembahasan:

Misalkan: T1 (a, b) maka T2 • T1 = (a + 4, b + 1), selanjutnya perhatikan proses translasi berikut.

Contoh soal dan pembahasan translasi

Mencari nilai a:
3 + a + 2 = 8
a + 5 = 8
a = 8 – 5 = 3

Mencari nilai b:
-2 + b + 1 = 7
b – 1 = 7
b = 7 + 1 = 8

Jadi, nilai translasi dari T1 = (3, 8)

Jawaban: B

Contoh 2 – Soal dan Pembahasan Transformasi Geometri Refleksi

Persamaan garis 3x – y – 11 = 0 karena refleksi terhadap garis y = x, dilanjutkan oleh transformasi yang bersesuaian dengan matriks A,

Persamaan matriks A:

adalah ….
A. –2x – 7y –11 = 0
B. 2x + 7y – 11 = 0
C. –2x – 7y + 11 = 0
D. 2y – 7x + 11 = 0
E. 2x – 7y + 11 = 0

Pembahasan:

Pertama, cari hasil bayangan dari pencerminan terhadap garis y = x.

Matriks pencerminan terhadap garis y = x adalah:

Contoh soal dan pembahasan refleksi

Berdasarkan rumus di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa x’ = y dan y’ = x. Substitusikan nilai tersebut pada persamaan 3x – y – 11 = 0 sehingga diperoleh persamaan berikut.

3x – y – 11 = 0
3y’ – x’ – 11 = 0
– x’ + 3y’ – 11 = 0

Kedua, langkah selanjutnya adalah transformasi yang bersesuaian dengan matriks A, Perhatikan langkah -langkahnya seperti pada cara berikut,

Sehingga, diperoleh dua persamaan berikut.

–3x’ + 2y’ = x’’
– x’ + y’ = y’’

Berikutnya, akan dicari persamaan yang senilai dengan x’ dan y’:

Mencari nilai x’:

Metode eliminasi variabel

Mencari nilai y’:

Metode eliminasi variabel

Subtitusi hasil x’ dan y’ di atas pada persamaan  – x’ + 3y’– 11 = 0:
-x’ + 3y’ – 11 = 0
-(2y’’ – x’’) + 3( 3y’’ – x’’ ) – 11 = 0
-2y’’ + x’’ + 9y’’ – 3x’’ – 11 = 0
-2x’’ + 7y’’ – 11 = 0
2x’’ – 7y’’ + 11 = 0

Jadi, hasil akhir transformasi dari persamaan 3x – y – 11 = 0 adalah 2x – 7y + 11 = 0.

Jawaban: E

Contoh 3 – Soal dan Pembahasan Transformasi Geometri Rotasi

Hasil pencerminan garis x – 2y – 2 = 0 terhadap sumbu y dan kemudian diputar dengan R[ O(0,0), 90o ] adalah ….
A. 2x – y – 4 = 0
B. x – 2y – 4 = 0
C. x – 2y – 2 = 0
D. 2x – y + 2 = 0
E. 2x – y – 4 = 0

Pembahasan:

Hasil transformasi pencerminan terhadap sumbu y adalah:

Contoh Soal dan Pembahasan Transformasi Geometri Refleksi

Sehingga diperoleh x’ = – x dan y’ = y, selanjutnya substitusikan kedua nilai yang diperoleh pada persamaan x – 2y – 2 = 0.

x – 2y – 2 = 0
– x’ – 2y’ – 2 = 0

Transformasi selanjutnya adalah rotasi sebesar 90o yang berpusat di O(0, 0):

Pembahasan Contoh 3 Soal Transformasi Geometri

Substitusi nilai x’ = y’’ dan y’ = – x’’ pada persamaan –x’ – 2y’ – 2 = 0:

– x’ – 2y’ – 2 = 0
– y’’ – 2(–x’’) – 2 = 0
– y’’ + 2x’’ – 2 = 0
2x’’ – y’’ + 2 = 0

Jadi, hasil pencerminan garis x – 2y – 2 = 0 terhadap sumbu y dan kemudian diputar dengan R[ O(0,0), 90o ] adalah 2x – y + 2 = 0.

Jawaban: D

Contoh 4 – Soal dan Pembahasan Transformasi Geometri Dilatasi

Dilatasi yang berpusat di titik (3, 1) dengan faktor skala 3, memetakan titik (5, b) ke titik (a, 10). Maka nilai a – b adalah ….
A. 15
B. 11
C. 5
D. 4
E. 2

Pembahasan:

Dilatasi dengan pusat (3, 1) dengan faktor skala 3 akan menghasilkan matriks transformasi berikut.

Pembahasan Contoh 4 Soal Transformasi Geometri

Sehingga dapat diperoleh nilai a dan b:

  • a = 9
  • 3b – 2 = 10
    3b = 12
    b = 12 : 3 = 4

Jadi, nilai a – b = 9 – 4 = 5

Jawaban: C



1. Titik A(-3, 5) ditranslasikan dengan T1 (2, -7) kemudian dilanjutkan dengan translasi T2 (3, -2). Tentukan koordinat akhir titik A tersebut !

Pembahasan:

contoh soal geomteri transformasi
Sumber: Dokumentasi penulis

2. Jika garis x – 3y + 2 = 0 dilatasi dengan pusat P (2, 1) dan skala -3, maka cobalah tentukan bayangan dari garis tersebut.

Pembahasan:

contoh soal geomteri transformasi 2
Sumber: Dokumentasi penulis

Subtitusikan ke persamaan awalnya, sehingga menjadi:

x – 3y + 2 = 0          (sebelum subtitusi)

(-x /3 + 8/3) – 3 (-y/3 + 4/3)+ 2 = 0

x /3 + y + 2/3 = 0    (kedua ruas dikalikan 3)

x  + 3y + 2 = 0

Jadi bayangan garis tersebut adalah –x  + 3y + 2 = 0.

3. Garis x + 2 y – 5 = 0 dirotasi dengan dimana adalah rotasi dengan sudut 90º berlawanan arah jarum jam pada pusat P (2, 1). Tentukan persamaan posisi akhir garis tersebut !

Pembahasan:

contoh soal pemhasan geometri transformasi
Sumber: Dokumentasi penulis

Subtitusikan ke persamaan awalnya, sehingga menjadi:

x + 2 y – 5 = 0         (sebelum subtitusi)

(y + 1) + 2 (x + 3) – 5 = 0

y + 1 + 2x + 6 – 5 = 0

y  + 2+ 2 = 0

Jadi persamaan posisi akhir garis tersebut adalah y  + 2+ 2 = 0.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/transformasi-dalam-matematika-seperti-apa-3665/

https://tambahpinter.com/transformasi-geometri/

https://idschool.net/sma/rumus-pada-transformasi-geometri-translasi-refleksi-rotasi-dan-dilatasi/


Kamis, 21 Juli 2022

DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

 Nama:RAISYA ALIA YUSARIN

Kelas: XI IPS 1

Kamis,21 Juli 2022


Pengertian Determinan Matriks

Determinan Matriks adalah sebuah angka yang diperoleh dari matriks bujur sangkar atau persegi melalui proses atau cara perhitungan tertentu.

Determinan sendiri biasa dinotasikan dengan tanda det(A) atau |A| pada matriks A. Determinan biasanya digunakan untuk mencari nilai dari invers sebuah matriks.

Ingat determinan hanya dapat dihitung pada matriks persegi seperti 2x2, 3x3, 4x4   dan seterusnya.

A.DETERMINAN MATRIKS BERORDO 2x2 DAN 3x3

Rumus Determinan Matriks 2x2

Untuk dapat mengetahui besar nilai derteminan dari sebuah matriks 2x2 kita dapat menghitung dengan rumus berikut.

Diketahui:
Carilah besar nilai determinan dari Matriks 2x2 berikut ini.

Cara Menghitung Determinan Matriks 2x2

Matriks B tersebut memiliki ordo 2x2, Hitunglah besar nilai determinan dari Matriks ordo 2x2 berikut.

Cara Menghitung Determinan Matriks 2x2

Jawab:
Pada matriks tersebut diketahui bahwa nilai a = 3, b = 2, c = 1 dan d = 3 kemudian hitung menggunakan Rumus Determinan Matriks ordo 2x2.

|B| = (a × d) - (b × c)
|B| = (3 × 3) - (2 × 1)
|B| = 9 - 2
|B| = 7

Jadi nilai determinan Matriks B bernilai7.

Determinan Matriks Ordo 3x3

Misalkan,determinanadalah matriks berordo 3x3. Terdapat dua cara yang bisa dilakukan untuk mencari determinannya, yaitu menggunakan aturan Sarrus dan metode minor-kofaktor.

rumus determinan matriks ordo 3x3


B.INVERS MATRIKS BERORDO 2x2 DAN 3x3

Cara Mencari Invers Matriks


a. Invers Matriks Ordo 2x2

rumus invers matriks ordo 2x2

Contoh soal invers matriks ordo 2x2

Tentukanlah invers dari matriks berikut.

Pembahasan:

 

Catatan: elemen-elemen yang berada di lingkar biru merupakan diagonal utama matriks A yang ditukar posisinya, sedangkan elemen-elemen yang berada di lingkar oranye merupakan diagonal kedua matriks A yang dikalikan dengan minus satu (-1).

Invers Matriks Ordo 3x3

Mencari invers matriks berordo 3x3 dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan adjoin dan transformasi baris elementer.

metode adjoin matriks

Contoh soal invers matriks ordo 3x3 dengan adjoin

Tentukan invers matriks berikut dengan menggunakan adjoin!

contoh invers matriks 3x3

Penyelesaian:

 

Oke, berdasarkan rumus di atas, kita membutuhkan determinan dan adjoin matriks A. Pertama, kita cari terlebih dahulu determinan matriks A menggunakan metode yang sudah dijelaskan sebelumnya. Bisa dengan cara aturan Sarrus ataupun metode minor-kofaktor. Misalnya, kita akan menggunakan metode Sarrus, sehingga:

penyelesaian invers matriks 3x3

Kemudian, kita tentukan adjoin matriks dengan mencari kofaktor matriks A tersebut.

penyelesaian invers matriks 3x3

Oleh karena itu,

penyelesaian invers matriks 3x3

Jadi,

penyelesaian invers matriks 3x3
 C.MASALAH KONTEKSTUAL YANG BERHUBUNGAN DENGAN DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS

Arman membeli 5 pensil dan 3 penghapus, sedangkan Susi membeli 4 pensil dan 2 penghapus di toko yang sama. Di kasir, Arman membayar Rp 11.500,00 sedangkan Susi membayar Rp 9.000,00. Jika Dodi membeli 6 pensil dan 5 penghapus, berapa ia harus membayar?
Persoalan ini dapat diselesaikan menggunakan dua cara.
Jika  maka dengan cara
Cara pertama, yakni cara invers, diperoleh .



Penyelesaian
Dimisalkan harga satuan pensil = x dan harga satuan penghapus = y. Disusun ke dalam sistim persamaan linear dua variabel (SPLDV)
5x + 3y = 11.500
4x + 2y = 9.000
Sistim persamaan di atas dapat dinyatakan dalam bentuk matriks, yakni

Cara Pertama (Invers Matriks)


   dan 


Diperoleh harga satuan pensil Rp 2.000 dan harga satuan penghapus Rp 500.
Jadi, Dodi harus membayar [6 x Rp 2.000] + [5 x Rp 500] = Rp 14.500


Cara Kedua (Determinan Matriks)









Jadi, Dodi harus membayar [6 x Rp 2.000] + [5 x Rp 500] = Rp 14.500.

Daftar Pustaka 

https://www.ruangguru.com/blog/cara-mencari-determinan-dan-invers-matriks

https://brainly.co.id/tugas/1476814

https://www.tugassains.com/2022/01/cara-menghitung-determinan-matriks-2x2.html

REMEDIAL PAT matematika(RAISYA ALIA YUSARIN XI IPS1)

 Nama: Raisya Alia Yusarin Kelas: XI IPS 1 Absen:29 REMEDIAL PAT MATEMATIKA